Garis guratan tidak lagi tegak lurus mendatar rata
Simpang siur carut marut, saling menyilang bertumburan
Tidak lagi tampak cahaya putih keperakan, namun hitam pekat semata
Hawa berat menindih, merenggut dengan pelannya
Tertutup dengan halusnya, tiada terasa siapa yang menghirupnya
Dianggaplah biasa saja, merangkak hilang mati rasa
Membakar pelan memberangus, hewan semakin liarnya
Berlari cepat tidak menghindarinya, merasa dialah sang penguasa
Serabut halus wabah rontok mengendap, cepat menggilasnya
Perputaran tidak akan berhenti, bagai kilatan cahaya
Pandangan mata lepas, sekat menyekat tebal menutup rapat
Kerontokan semakin membias, penjemputan semakin keras
Hewan berlarian menjemputnya, mengumbar citra kesemsem diri
Harapan tiba di depan mata, di dekapnya erat-erat
Seraya naik akan tetapi berbalik, melipat merekat erat terjerat
Terseret dengan cepatnya, terbelenggu mati kutu
Sby, 12 Desember 2021
0 Comments