Kereta Cepat – Catatan Babe

Oct 16, 2021 | Opini

Ketika 2015 gagasan kereta cepat Jakarta – Bandung diluncurkan, pemerintah tegaskan bahwa ongkos bukan dari APBN.

Tahun 2021, enam tahun kemudian, ongkos kereta cepat dari APBN. Hal ini mungkin karena pengusung proyek lagi alami kesulitan. China pikirkan dirinya sendiri yang bakal dihancurkan oleh AUKUS dkk. Beberapa BUMN yang ikut mengusung proyek kondisinya tidak lagi seperti enam tahun lalu.

Kenapa tak dibatalkan saja macam yang dibuat pemerintah Malaysia?

Tak mudahnya itu, kita sudah gemakan proyek ini ber-talu2, mana boleh batal.

Kereta cepat modernisasi transportasi. Jakarta – Bandung 46 menit. Tapi tak seimbang dengan biaya proyek yang semula Rp86 triliun lalu alami obesitas jadi Rp114 triliun.

Jaman Orde Lama ke Bandung 7 jam kalau naik bus. Naik KA sering terlambat, dan terlambatnya tidak kira-kira.

Pilihan yang enak “Suburban”. Tiba di Bandung penumpang diantar ke tujuan masing-masing. Di Jakarta pangkalan Suburban tersebar : Depan Stasiun Kereta Api (SKA) Beos Kota, Koja, Asem Lama, dan depan SKA Jatinegara.

Itu masa lalu. Sekarang era new normal, tapi dalam hal proyek transportasi banyak yang tidak sukses: monorel Palembang sepi penumpang, MRT dilupakan penduduk Jakarta, kereta bandara penumpangnya dikit, LRT Jakarta olahan Jakpro Kelapa Gading – Rawamangun tak ada khobar lagi, LRT Bekasi – Jakarta tanda tanya .

Bagaimana kereta cepat? Dengan tiket diprakira sejalan Rp300 ribu apa penumpang bakal bejubel? Rasanya tidak. Lokasi stasiun di Jakarta di Halim dekat tol ke Cikampek. Yang di Bandung di Bojong Sowang yang aksesnya ke kota Bandung masih harus ditata.

Apalagi faktor sosiologi tak disimak. Trend elit dalam hal transport yang mereka perlukan privacy, solusi pesawat pribadi. Trend menengah ke bawah perlu effisiensi, irit ongkos, yang penting “nyampe” . Lalu kereta cepat memburu segmen yang mana?

Bekerja harus dengan perencanaan, bermimpi memang tidak perlu direncanakan. Tapi asyik lo.

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This