Rasa yang terus tak terduga
Menyelinap di balik rongga dada
Tak terucap tapi menghunjam
Bagai petir kilat menyambar
Kadang terbiasa menerima yang nyata
Kadang menusuk sukma penuh murka
Menggerogoti hati menyayat luka
Terselinap rasa benci meluap terpendam
Bukan menolak sebuah rasa
Yang disisipkan ke dalam jiwa
Tapi kenapa terus berbeda berulang
Seakan meragukan sebuah kesetiaan
Ribuan kali lidah memahamkan
Jutaan kali lisan memberi pengertian
Berkali-kali sumpah disematkan
Tapi kadang hilang dibawa angin ilalang
Kenapa cemburu …
Membelenggumu setiap waktu
Membakar panas membawa pilu
Bergumul luka menyanyat sembilu
Berselimut duka penuh nafsu
Mengapa tak disadari …
Bukankah ikatan bertali-temali
Sumpah setia disaksikan penghulu suci
Handai tolan teman menjadi saksi
Sebuah akad menyebut nama Ilahi
Cemburu adalah sebuah keniscayaan
Dari tanda sebuah cinta bermahligai kebahagiaan
Tapi cemburu bisa menjadi belenggu menakutkan
Bila cinta terikat kuat dengan ketidakpercayaan
Malang, 23 Oktober 2021
0 Comments