Kembalilah Pada Kesejatian Nirwana

by | Oct 19, 2021 | Pojok

Bukan berita burung bila disebutkan Indonesia adalah negeri yang dipenuhi dengan rahmat anugerah kekayaan alam yang tidak ada habisnya. Di setiap jengkal tanah nan subur berisi banyak sekali harta yang melimpah ruah. Hingga banyak penjajah datang ingin menguasai, dan banyak pula mereka yang tamak dan rakus berusaha menikmati dan menguasainya sendiri. Nyiur yang melambai di deretan pulau-pulau sepanjang negeri menjadi saksi, siapa yang tidak berani mengakui?!

Di dalam lagu dan dongeng diceritakan bagaimana Ayah menjaga dan Ibu berdoa. Ayah Angkasa di langit terus menyuburkan dengan tetesan air berupa emas kesuburan. Ibu Pertiwi menaungi anak-anak yang terlahir agar terus tumbuh, hidup, dan berkembang. Hanya saja, lupa membuat adab dan etika terhapus, tangisan Ibu Pertiwi dan peringatan dari Ayah Angkasa diabaikan. Laki-laki dan perempuan berubah menjadi jantan dan betina binatang tak berilmu yang jahat dan kejam, busuk penuh dusta, kemunafikan, dan angkara murka kebencian. Harta diperebutkan dan dibanggakan, ilmu ditinggalkan. Haruskah dihancurkan agar terbangun kembali peradaban manusia?!

Kemerdekaan yang terus dikumandangkan belum lagi diraih sudah dihancurkan. Merah putih keberanian menyucikan diri hanya dijadikan simbol tanpa arti dan makna kesungguhan dalam perbuatan, bukan sekedar kata semata. Bahkan anak-anak pun hanya dijadikan objek keinginan orang-orang dewasa yang mengaku sudah menunaikan kewajiban tanpa memberikan hak untuk mengerti dan mengenal jati diri mereka sendiri. Jejak tapak sejarah sesungguhnya dan menjadi kebenaran dihapus dengan segala pembenaran penuh ketakutan meski merasa tak bersalah apalagi berdosa. Terlalu banyak omong kosong tanpa pembuktian. Nasehat dilontarkan sesungguhnya bukan untuk orang lain tetapi untuk diri sendiri. Mampukah bercermin?!

Penyesalan selalu datang terlambat ketika kesempatan bertobat dan mengubah nasib menjadi lebih baik diabaikan. Kesombongan sudah merusak segala yang ada, masa depan anak sendiri dibinasakan. Segala yang buruk dan sesat diteruskan dan dilanjutkan tanpa nyali menghentikan dan meninggalkan. Banyak alasan menjadikan duka terus berlanjut.

Bila saja semua ingat, nirwana bukan sekedar khayalan bila benar mau berbuat dan menjunjung tinggi kebenaran. Hidup tidak hanya sekedar mencari nafkah, harta, jabatan. Bukan juga sekedar makan, minum, memiliki rumah, berumah tangga, dan membesarkan anak. Apalah artinya kehidupan dan masa depan bila dipertanyakan kembali? Hati nurani tidak pernah berdusta, dan jangan didustai. Kembalilah pada kesejatian nirwana, nama yang kusebut untuk negeriku, Indonesia, dan jadikan surga itu benar dimiliki dan dirasakan oleh semua.

Biarlah kutuliskan mimpiku tentang nirwana dalam karya. Aku ingin semua ini nyata adanya.

Di sepanjang cakrawala nirwana,
Gunung-gunung adiluhung tampak berkilauan kehornatan,
Sungai dan samudra mengalirkan cahaya dengan sinaran kemuliaan di setiap tetesnya,
Helai daun dan batang emas meninggikan harga diri,
Bunga-bunga bintang berlian mahardika bertaburan,
Tiada susah semua memberi cinta dan kasih sayang,
Angin yang berhembus pun berisi keagungan…

Di depan rumah kayu berukir kayu wibawa adikara,
Brahmadewa Raja Alam berdiri menggenggam pedang petir kebajikan dengan kelembutan,
Laraswati Putri Gayatri melukis ilmu pengetahuan di kencana pembawa keadilan dan kemakmuran,
Tangan mereka disatukan oleh tali ikatan suci keikhlasan,
Nur di langit terbuka menaungi penuh kedamaian,
Sungguh hanya bahagia yang ada tanpa tersisa,
Tiada duka apalagi yang tercela…

Anak-anak Putra Putri Pertiwi menari bebas merdeka,
Mengukir setiap bintang hingga benderang di langit syahdu kerinduan,
Peluh tidak menjadi desah prahara,
Sakit dan pahit mengajarkan sujud dan syukur keshalehan,
Teriknya matahari menempa diterima dengan keluhuran,
Gelap tak mampu hadir apalagi menguasai keagungan,
Surga dirasakan oleh semua…

Andai semua ini hanya sekedar mimpi belaka,
Jangan pernah buat aku terjaga,
Bila benar ini adalah nyata,
Biarkan mataku terus terpesona dan terbelalak,
Tiada ada yang kuinginkan di sekujur jiwa dan raga,
Selain cinta, sayang, rindu dengan kesetiaan yang ada,
Membawa keharuman bangsa dan negara bersama restuNya,
Kembali pada kesejatian nirwana…

Bandung, 19 Oktober 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This