Kelor (Moringa oleifera) : Pohon Kecil Kaya Manfaat

Jul 13, 2022 | Essai

Oleh : Heri Prasetyo | SMAN 1 Balong

Sobat! Pernahkah kamu menganalisis tanaman obat di sekitar kita? Banyak bukan yang dapat kita temukan? Tuhan Maha Kaya akan alam ini, sudah sepantasnya kita sebagai salah satu makhluk ciptaannya untuk saling menjaga. Salah satu tanaman obat yang dapat kita temukan di sekitar yaitu pohon kelor.

Kelor (Moringa oleifera) awalnya banyak tumbuh di India, namun kini kelor dapat ditemukan di daerah beriklim tropis. Pada beberapa negara kelor dikenal dengan sebutan benzolive, drumstick tree, kelor, marango, mlonge, mulangay, nebeday, sajihan, dan sajna. Budidaya daun kelor di dunia internasional merupakan program yang sedang digalakkan. Terdapat beberapa julukan untuk pohon kelor, di antaranya The Miracle Tree, Tree for Life, dan Amazing Tree. Julukan tersebut muncul karena bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit batang, hingga akar memiliki manfaat luar biasa.

Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah dikembangbiakkan. Tanaman kelor di Indonesia dikenal dengan berbagai nama. Masyarakat Sulawesi menyebutnya kero, wori, kelo atau keloro. Di Aceh disebut murong. Di Ternate dikenal sebagai kelo. Di Sumbawa disebut kawona. Sedangkan orang-orang Minang menyebutnya munggai.

Tumbuhan kelor memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Daun

Bagian daun memiliki ciri berupa: bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal, helai daun saat muda berwarna hijau, majemuk, bentuk daunnya seperti telur dan ukurannya kecil.

2. Batang

Bagian batang daun kelor memiliki ciri berupa: batang utama kokoh, memiliki sistem percabangan batang simpodial (batang pokok dan batang cabang sulit dibedakan), batang berkayu (lignosus), arah tumbuh batang lurus ke atas, memiliki warna putih buram, permukaan kasar, kulit tipis dan mudah patah.

3. Bunga

Bagian bunga kelor memiliki ciri berupa: tumbuh di ketiak daun atau disebut bunga aksilaris, terdiri dua jenis tenda bunga, setiap tenda memiliki lima kelopak saling berlekatan, tenda bunga berwarna kekuningan, memiliki lima benang sari berwarna kuning dan satu putih serta 1 bakal buah.

4. Buah

Bagian buah kelor memiliki ciri berupa: berbentuk segitiga panjang, termasuk ke dalam jenis polong-polongan, panjangnya bisa mencapai 45 cm, berwarna hijau saat muda dan coklat saat tua, menyerupai kacang panjang.

5. Akar

Bagian akar kelor memiliki ciri berupa: termasuk akar tunggang, berbentuk seperti lobak putih, mengandung banyak air.

Dengan bagian-bagian seperti yang disebutkan di atas. Pohon kelor memiliki banyak manfaat meskipun termasuk tumbuhan yang relatif kecil. Banyak peneliti di dunia telah membuktikan manfaat daun kelor ini melalu berbagai macam percobaan. Tidak hanya pada bagian daun, seluruh yang ada pada kelor dapat dimanfaatkan. Tetapi tidak semua bagian dapat dikonsumsi secara langsung melainkan harus melalui beberapa proses. Kelor banyak digunakan dalam pengobatan medis. Kandungan yang ada di dalamnya dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Tanaman kelor banyak digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia yang tanahnya merupakan habitat terbanyak untuk pohon kelor hidup. Berbagai negara mengimpor tanaman kelor dari Indonesia. Salah satunya adalah negara yang mendapat julukan Negeri Matahari Terbit. Jepang mengimpor kelor besar-besaran dari Indonesia dikarenakan kelor mengandung banyak sekali nutrisi yang baik untuk tubuh. Selain itu karena hasil tanaman kelor Indonesia sangat berkualitas, (Maya Irawati, 2020). WHO (World Health Organization) menganjurkan bagi anak-anak dan bayi dalam masa pertumbuhan untuk mengonsumsinya, karena manfaat dari kandungan daun kelor sangat besar, yaitu mengandung:

• Potasium tiga kali lipat daripada pisang.

• Kalsium empat kali lipat daripada susu.

• Vitamin C tujuh kali lipat daripada jeruk.

• Vitamin A empat kali lipat daripada wortel.

• Protein dua kali lipat daripada susu.

Manfaat yang dapat ditemukan dari daun kelor secara umum di antaranya:

1. Menjaga kesehatan ibu hamil

Daun kelor mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti beta carotene, thiamin (B1), Riboflavin (B2), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng, serta vitamin C, yang menjadi asupan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Selain itu, kandungan tersebut dapat meningkatkan produksi ASI sehingga membuat bayi ketika lahir dapat tumbuh dengan sehat.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Daun kelor kaya akan antioksidan. Berbagai penelitian di laboratorium mengungkapkan bahwa ekstrak daun kelor diketahui paling baik dalam melindungi tubuh dari bakteri Strepcoccus aureus penyebab infeksi kulit, infeksi katup jantung, infeksi tulang, dan pneumonia.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Ekstrak daun kelor dapat mengendalikan kolesterol dalam tubuh dan tekanan darah sehingga jantung menjadi sehat. Kandungan anti radang dan antioksidan dalam kelor mampu mengurangi bahaya oksidasi yang merupakan salah satu pemicu gangguan jantung.

4. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Antioksidan yang terkandung dalam kelor berperan besar dalam mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas salah satunya yaitu sel kanker.

5. Menghambat munculnya keriput pada kulit

Kandungan kelor yang kaya vitamin C dapat menghambat munculnya keriput pada kulit. Daun kelor digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Kandungan di dalamnya dapat memberikan nutrisi pada kulit .

6. Menurunkan gula darah

Sejumlah penelitian menunjukkan manfaat daun kelor juga efektif menurunkan kadar gula darah. Ilmuwan meyakini bahwa hal itu berasal dari senyawa antioksidan isothicyanate dalam daun kelor.

Salah satu studi melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya. Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat turun 21 persen.

7. Mengurangi peradangan

Peradangan adalah respons alami tubuh ketika menghadapi infeksi atau cedera. Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker umumnya juga mengalami peradangan.

Bukan hanya mengatasi gula darah, kandungan senyawa isothicyanate juga berperan dalam mengurangi peradangan. Penelitian manfaat kelor yang satu ini dilakukan pada hewan. Perlu penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek anti peradangan daun kelor.

8. Menurunkan kolesterol jahat

Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani. Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Melindungi tubuh dari racun arsenik. Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.

Masih banyak lagi manfaat dari daun kelor bagi kesehatan. Selain berolahraga, mengonsumsi daun kelor secara rutin sangat disarankan. Jika Anda ingin hidup sehat dan tidak mudah terkena penyakit karena bahan makanan, sebaiknya Anda mengonsumsi daun kelor. Sudah banyak produsen di Indonesia yang telah mengolah daun kelor.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This