Kelambu Hitam

Nov 18, 2021 | Puisi

Mengurai seisinya di awang-awang, penuh dengan senyuman sinis
Berjuta-juta mata memandanginya, dengan geramnya
Batu hitam berjajar melayang-layang, waktu tepat terlontar
Hanya tetesan-tetesan kecil lembut, bertaburan menyentuh dan mengendap

Mengumbar suara membahana, bukan suara bahagia
Serpihan-serpihan warna ireng, berhamburan tiada henti
Memuncrat-muncrat, bagai percikan bunga api merah
Bersentuhan meresap cepat, memantik jiwa-jiwa amarah

Menjilat bagai kena kutukan, lupa siapa dirinya
Tertutup kelambu hitam, tak terasa menganggap tirai putih
Di atas sana bangga, tidak bahagia, itulah kehendakNya
Tiada dapat menghapus, terlena yang ditumpanginya keserakahan dan harta benda

Kipasan dersik begitu kuat, mengelibas seisinya
Tertidur lelaplah, tonjolkan kuasamu, kepudaran menginjaknya
Tertawalah bersambung bagai rantai, terbakarlah akan ditelannya kembali
Lumpuhlah, terbang dari jasadnya sebagai tanda itulah adanya

Sda, 15 Nopember 2021
Yudi E Handoyo

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This