Kehidupan Bagai Drama Tanpa Seri (Bagian ke 3)

Oct 8, 2021 | Essai

Perputaran sirkukasi manusia, hewan, dan benda serta mobilitasnya begitu tinggi, tidak ada kata terlepas dalam kehidupan manusia, mengejar apa yang menjadi keinginannya, baik dalam hal memenuhi kebutuhan hidup dihadapannya secara lebih luas, juga kehidupan pribadi. Perjuangan dilakukan oleh karena takdirnya harus berbuat, bertanggungjawab sebagai insan manusia hidup dan terlahir di dunia. Sebagai proses alamiah turun-temurun dilakukan. Silih berganti situasi, keadaan perubahan demi perubahan terjadi pada setiap kurun waktu.

Manusia hidup atas kehendaknya, tidak dapat dipungkiri, tidak dapat ditentang oleh siapapun. Manusia sehat seutuhnya, tidak sehat akal dan pikirannya tetap saja, mengalami kehidupan di dunia nyata ini. Yang tidak sehat akal, pikirannya tidak mungkin dikorbankan untuk tidak mengisi jagad raya. Manusia hidup dalam kehidupan, berhasil, dan tidak berhasil sesuai yang diharapkan, tetaplah manusia. Manusia ada yang perilaku, tingkahlakunya baik, tidak baik, jahat sekalipun, sebuah pilihan yang dilakukan dalam menentukan masa kedepannya. Apakah, tertakdir demikian dari Sang Khalid, itulah manusia yang satu dengan jutaan manusia lainnya, tentunya berbeda sifat, karakternya. Segala resikopun dihadapi, berbagai ancaman, tantangan, hambatan selalu menyertainya pada suatu kehidupan.

Manusia banyak berangan-angan, ingin suatu perubahan pastilah namanya manusia. Dan angan-angan tentunya diiringi suatu perjuangan dengan tempaan sejak dini secara berkelanjutan, sebagi proses pengisian diri, jiwa yang tertakdir hidup di dunia. Tidak perlu lagi diperdebatkan, dipersoalkan, apa sesungguhnya?, terlahir di dunia fana ini. Tidak mungkin diam dalam menjalani kehidupan, oleh karena ada pengisian sejak dini, menjadi penguat pada setiap insan manusia, terarah yang bagaimana, kembali pada jati diri manusia.

Banyak kehidupan manusia, berjuang dan berusaha menjalani kehidupannya. Sebagai contoh : penjual es degan, penjual soto, pengusaha, pejabat dan sebagainya, inilah suatu wujud bahwa manusia sesuai kapasitas yang dilakukan, dan mengukur dirinya sendiri. Berkehendak yang lebih tinggipun tidak akan tergayuh, patut disadari bahwa manusia dalam kehidupan tidak sama. Patut ditempatkan sebagai manusia seutuhnya, tidak diinjak harga diri dan martabatnya, sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Kehidupan manusia berputar tidak berhenti, jika manusia tidak berbuat macam-macam, tidak menuruti hawa nafsu yang negatif dan berbuat jahat, maka tidak akan terjadi kerusakan, kemaksiatan, kehancuran. Insan manusia pada dasarnya diwarnai kebaikan. Kalau tidak diwarnai kebaikan maka bumi yang dipijak, oleh setiap insan manusia akan menjadikan kehancuran , dihancurkan siapa yang kuat menguasai keadaan.

Drama tanpa seri tidak akan berakhir, pada setiap jenjang kehidupan sampai akhir hayat manusia kembali ke liang lahat. Manusia memainkan drama kehidupan, tidak panjang sampai umur berapakah?! Menyertai, tinggal kapan tercabut, sukmanya. Dan yang meneruskan cikal bakalnya, lurus, bengkok dan searah atau berlawanan dengan akarnya, atau adanya perubahan kebaikan, kejahatan sebagai ruang lingkup insan manusia.

Pada dasarnya sebagai manusia, dengan sejengkal kelihatan panjang dan terasa pendek, tidak berdaya, yang diagungkan, diandalkan harta, kekuasaan semata dalam menopang diri. Telah nyata penerusan dilegendakan mengambil peran untuk mendapatkan kegayuhan diri, berbagai cara dilakukan. Bagaimana yang kategori lapisan tengah, paling bawah, adalah pertahanan mempertahankan keadaan untuk memberi peran sesuai kapasitasnya.

Bukan berarti tidak berbuat, berusaha, berjuang keras, batasan menyertai selalu ada, sesuai dengan apa yang dimiliki yang ada pada diri manusia.

Sda, 7 Oktober 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This