Journaling, Salah Satu Cara Kenali Diri Sendiri

Aug 18, 2021 | Essai

Kadang jadi pertanyaan, bagaimana bisa dengan menulis jurnal dapat berdampak secara signifikan untuk kesehatan mental kita? Mungkin jadi pertanyaan karena belum pernah dirasakan sendiri. Tapi bagiku yang sudah mencoba, pernyataan tersebut terasa begitu valid. Aku bukan hanya bisa mengekspresikan sesuatu dalam bentuk tulisan, tapi seakan-akan seperti sambil menggali diri sendiri lebih dalam, berakhir semakin kenal dan semakin sayang.

Jika boleh kita putar balik, aku pernah beberapa tahun sulit kenal dengan rasa. Mulai dari penasaran, kenapa ya aku sulit sekali untuk menangis. Lalu, ada satu momen berat yang kesekian kalinya dan malamnya aku menangis hebat. Tiba-tiba saja aku dalam tangis berbicara sendiri, mengobrol dengan Tuhan, dan menulis jurnal, seketika hatiku terasa plong.

Ketika mengingat momen penting itu, rasanya menulis jurnal atau journaling adalah kegiatan yang bisa untuk dicoba oleh banyak orang, jika memang cocok. Membeli jurnal juga bukan lagi hanya makna sesaat, tetapi bisa dijadikan investasi jangka panjang untuk kesehatan mental kita. Tapi, sebenarnya apa sih maksud dari menulis jurnal atau journaling itu sendiri?

Penulisan jurnal yang efektif adalah praktik menulis jurnal yang ditujukan untuk membantu kita mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidup (Ackerman, 2021). Mungkin menulis jurnal terlihat sederhana, tetapi ini dapat menjadi hal yang besar bagi kita yang berjuang. Penting bagi kita untuk analitis dan rasional dalam menulis jurnal, tetapi jangan lupa untuk memberi kebebasan dan membiarkan kita bermain dalam tulisannya, biarkan kreativitas kita berkembang dan menjadi katarsis yang dapat membantu kesejahteraan kita sehari-hari.

Ackerman (2021) mengatakan bahwa terdapat beberapa manfaat dari journaling atau expressive writing ini, diantaranya Meningkatkan suasana hati, Meningkatkan sense of well-being, Meningkatkan working memory (Baikie & Wilhelm, 2005, dalam Ackerman, 2021), Lebih aware terhadap diri sendiri,
Dan masih banyak lagi!

Sekarang yang jadi pertanyaan, bagaimana agar menulis jurnal ini menjadi efektif?

Baikie dan Wilhelm (2005) dalam Ackerman (2021) mengatakan bahwa terdapat beberapa cara yang bisa kita terapkan agar penulisan jurnal ini menjadi lebih efektif dan konstruktif, yaitu Pertama, Menulis di ruang pribadi yang minim gangguan. Kedua, Rutin menulis setidaknya sekali di setiap harinya, Ketiga, Berikan waktu kepada diri kita untuk merenung dan berefleksi. Keempet, Tuliskan hal yang memang ingin kamu tuliskan dan terasa tepat untuk saat menulis, Keempat, Tentukan batasan agar jurnal tersebut tetap menjadi hal yang pribadi.

Kita pun bisa mendiskusikan pengalaman ini dengan tenaga profesional ya!
Jadi, sudah tertarik untuk mulai menulis jurnal? Selamat mencoba dan semoga manfaatnya dapat kita sama-sama rasakan! Jika butuh pertolongan dalam segi kesehatan mental, jangan lupa untuk menemui tenaga profesional ya!

Ghassani Salsabila

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This