Jangan ke Bali…!

Aug 30, 2021 | Essai

Jangan ke Bali jika kau ingin mencari kebahagiaan. Yang ‘kan kau dapatkan hanya kesenangan sementara, hura-hura dan berswafoto ria. Euforia sejenak, yang akan segera padam setelah kau pulang ke tempat asal.

Jangan ke Bali. Pulau ini memang indah, alam dan budayanya… menjadi tempat liburan idaman. A dream vacation.

Tapi di sini bukan Pulau Kebahagiaan. Tidak ada jaminan bahwa para turis akan memperoleh kebahagiaan yang kekal sepanjang hidupnya. There’s no money back guarantee for that. Itu hanya ada di negeri dongeng antah berantah.

Kebahagiaan itu tidak usah dicari. Apalagi ke tempat yang jauh dengan biaya yang besar. Kebahagiaan itu bukan berada di Bali, Raja Ampat, Paris atau New York. Sebanyak apapun uang yang kita punya, kita tidak dapat membeli kebahagiaan. Itu akan menjadi pencarian yang sia-sia.

Traveling tidak otomatis menghasilkan kebahagiaan lahir batin untik jangka panjang. Berpergian ke tempat-tempat baru hanya bisa membuka sudut pandang baru dan menginspirasikan perubahan dalam hidup. Itupun hanya diperoleh bagi mereka yang mau menyediakan waktu untuk mengendapkan pengalamannya… mampu menyelaraskan aktivitas fisiknya dengan akal pikiran dan hati nuraninya. Mau menyediakan waktu untuk merenung dan menuliskan apa yang dilihat dan apa yang dirasakan. Sayangnya sedikit sekali wisatawan yang mau melakukan hal itu.

Kebahagiaan itu tak perlu dicari! Sesungguhnya ia sudah ada di dalam dirimu. Hanya saja kita belum sadar untuk mengungkap kesadaran Ilahi yang ada di hati nurani kita.

Mulailah dengan Bersyukur dengan apa yang ada sekarang. Dari hal-hal yang kecil. Sekarang juga. Semakin Bersyukur niscaya akan semakin Bahagia.

Barulah jika kita sudah Berbahagia dengan apa yang ada pada diri kita saat ini… pergilah ke Bali. Kebahagiaan itu akan semakin paripurna dan akan mengubah hidup kita selamanya. Bagia @Bali.

Alhamdulillah wa syukurillah…

*H75 Bali, 29 Agustus 2021 @Tegalalang, Ubud, Bali

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This