Ibu yang Lupa Diri

Dec 22, 2021 | Essai

Visits: 0

Merenung adalah sebuah proses untuk mengingat dan menilai peristiwa yang pernah kita lalui. Sejenak, putar kembali memori semua kebaikan dan kasih sayang ibu kita saat kita masih kecil dan secara suka duka menyiapkan anaknya untuk tumbuh dewasa.

Tak terhingga pula curahan perhatiannya disaat kita merasa sedih maupun sakit. Ibu mengorbankan apa pun demi anaknya, waktu, tenaga, pikiran tercurahkan hanya agar anaknya kembali ceria.

Ibu mendoakan anaknya siang dan malam agar mendapatkan petunjuk yang benar dari Sang Rahman Sang Rahim aar mengalirkan keberkahan serta kesuksesan di hari-hari depannya. Hingga Ibu lupa untuk mendoakan dirinya sendiri.

“Ibu adalah manusia yang sering lupa mendoakan dirinya.” (Ummu Mahira)

Berbaktilah kepada ibu kita. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian durhaka kepada Ibu kalian,” (HR. al-Bukhari: 2231). Bahkan ketika ia tidak beriman kepada Allah sekalipun. Di dalam kitab Al-Lu’lu ‘wal-Marjan, dikisahkan seseorang bertanya kepada Rasulullah, tentang Ibunya yang tidak mau beriman dan bagaimana dia harus memperlakukannya, dan dia menjawab, “Ya, berhubungan baiklah dengan ibumu.”

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu dan kaum Ibu. Terkhusus untuk untuk Ibuku Maryam dan ibu dari Anak-anakku, Nida Kurniati. Semoga Doanya terus mengiringi kehidupan kami. Doa kami untuk ibu agar selalu tercurah keberkahan dalam hari-harimu, ibu.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This