Ibu Doamu

Dec 23, 2021 | Puisi

Sebutan ibu yang terakhir pelan terukir terpatri sebelum menjadi nenek.
Sejak kekuatan kalbumu, jika sudah menjadi ibu merantau kesebutan lainnya
Perjuanganmu, doamu membawa andil yang besar bagi putra-putrimu
Tirakatmu seutuhnya, engkau curahkan sepanjang hari silih berganti

Jadilah ibu yang sejati, sejatinya ibu yang tulus dan ikhlas
Doa hatimu kumandangkan doa selembar kertas putih
Lenyapkan doa lembaran hitam, jika merasa terpatri sebagai ibu sesungguhnya ibu
Ibu bumi tidak berdiri sendiri, hormat pada kekasihnya bapak langit inilah yang sejati

Segaris atas bawah jiwa raga satu bermuara, hati sebagai kuncinya
Bergetarnya bibirmu terucap di lisan kebagusan, satukan bergetarnya satu titik kalbu pijakan
Serat halus bergelombang, aura mengalir dengan aroma harumnya
Tiada yang menyamainya, jika terbangun dengan sejatinya sejati jati diri

Berkehendaklah dengan kuat, hai ibu yang saat ini pengisi bumi pertiwi
Ukiranmu bisa digoreskan pelan dan pasti, sujudmu di tunggu Sang ilahi
Satu langkah dikhianati, satu langkah lagi menjadi kebrutalan diri
Tiada arti lagi sebutan ibu, doamu hambar dan tersesat dan menyesatkan jalan langkahmu sendiri.

Sby, 22 Desember 2021.

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This