Teman,
Hari-hari bergiliran tenggelam
Di ufuk barat
Mentari,
Hanya menyisakan kegelisahan
Pada tepian gelombang
Yang makin memerah di sudut pantai
Teman,
Pikiran dan ilmu tak pernah tumpah
Dan terbuang sia-sia bagai sampah
Dalam got-got kotor kota kita
Ia tawarkan misteri dan gejolak
Bagaikan gelombang laut yang bergerak
Penuhi palung-palung bumi
Untuk seimbangkan dunia:
Dengan panas dan dingin
Dengan tanah dan air
Dengan petani dan nelayan
Dengan pelayan dan tuan
Bagi keberlangsungan kehidupan
Teman,
Usiamu kini
Akan membawa pada hari-hari yang makin dewasa
Dan tua
Kau harus siap melepaskan tunas-tunasnya
Untuk ditanamkan dan dikembangkan
Di seluruh permukaan kehidupan
Di negeri ini,
Masih banyak yang tertindas
Dan mati muda,
Lalu terkubur tanpa nisan
Dan nama
Jadikan hidup kita berarti buat mereka…
Lenteng Agung, 30 Oktober 1995
0 Comments