Pernah terpikat dengan keindahan panorama alam Sumedang, maka kali ini kembali bertandang ke kota yang terkenal dengan tahu-nya itu. Salah satunya mendatangi sebuah tempat, seorang teman menyebutnya “Hidden Paradise”. Sebuah danau atau orang Sunda menyebutnya ‘Situ’ yang dikelilingi pepohonan rimbun dan bebatuan besar. Sesekali terdengar nyanyian burung bersahutan di sekitar danau. Sejuk, damai, dan asri akan terasa sekali saat tiba di tempat ini.
Letaknya cukup tersembunyi yakni di Dusun Curug, Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Sumedang, Jawa Barat. Danau ini memiliki banyak nama. Warga di sekitarnya menyebut Cibiru. Ada juga yang menyebutnya Situ Biru, Sirah Cilembang, Situ Cilembang, Danau Biru Hariang Cilembang, bahkan ada pula yang menyebutnya dengan nama Labuan Cermin Cilembang Sumedang. Permukaan airnya memang sangat bening seperti cermin, dan sekilas permukaannya katanya sih menyerupai Labuan Cermin di Kalimantan Timur.
Danau yang merupakan kumpulan dari banyak mata air ini diperkirakan sudah ada sejak dulu, namun baru tahun 2016 diresmikan sebagai tempat wisata. Keunikan danau ini yakni airnya berwarna biru tosca dan sangat jernih. Sebenarnya saat kita raup ke tangan atau ke dalam gelas, airnya tidak berwarna biru. Diperkirakan seperti halnya warna biru air laut, yaitu jika terkena sinar matahari pada sudut yang tepat maka air akan terlihat begitu biru. Ditambah lagi dasarnya yang berpasir bersih, dengan air yang jernih dan kedalaman yang hanya berkisar sekitar 2-4 meter, membuat air Situ Cilembang tampak kebiru-biruan hingga dikenal dengan Situ Biru atau Danau Biru Hariang Cilembang.
Menurut warga ada beberapa ikan yang terlihat muncul di Situ Biru Cilembang, di antaranya seperti ikan Nilem, Wader atau ikan Lunjar Padi, sengol. Terkadang muncul juga kura-kura air tawar.
Untuk mencapai Situ Biru, diperlukan waktu sekitar dua setengah jam dari Kota Bandung. Setelah sampai di kota Sumedang, kita dapat memacu kendaraan menuju Perempatan Cimalaka. Setelah itu kendaraan diarahkan menuju Pertigaan Legok. Dari tempat tersebut, kita hanya perlu mengikuti jalan menuju Kecamatan Buahdua, Desa Hariang. Maka sampailah kita di tempat tujuan.
Dengan uang parkir plus tiket masuk, kami hanya dipungut 30 ribu Rupiah. Itu pun untuk berempat. Tinggal kini kami menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 200 meter untuk mencapai Danau Biru. Jalan yang menurun tajam dan cukup licin, mengingat tengah musim hujan, membuat kami ekstra berhati-hati. Maka mesti dipastikan juga alas kaki yang dipakai ke tempat ini anti slip agar tidak jatuh tergelincir. Selain itu juga batu-batu besar di sekitar danau pun cukup licin untuk dilalui hingga kita pun harus tetap berhati-hati untuk bisa sampai dan langsung menyentuh air danau tersebut.
Melihat airnya yang jernih dan biru pasti tergoda dong untuk segera terjun ke air dan berenang menikmati kesejukan danau tersebut. Akan tetapi, pengunjung dilarang berenang di danau itu. Alasannya, menurut bu Aan, pemilik warung di pintu gerbang Situ Biru, karena danau ini adalah sumber air bagi warga setempat dan khawatir akan tercemar bila dipakai berenang. Selain itu airnya juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak orang yang sengaja minta diambilkan air kepada kakaknya yang juga kuncen di danau itu, untuk mengobati berbagai penyakit.
Hal ini juga diperkuat oleh penuturan seorang perempuan warga desa Hariang. Katanya, suaminya sering merasakan tidak enak badan, pegal-pegal, sering sakit. Namun semenjak menggunakam air Cibiru yang dialirkan ke rumahnya untuk minum mandi dan lain hal. Alhamdulillah menjadi lebih sehat, pegal-pegal pun hilang jadinya. Apakah betul semata-mata ini disebabkan dengan perantaraan meminum air Situ Biru? Wallahu’alam.
Bagi pengunjung yg keukeuh ingin berenang, tak perlu khawatir karena di sana juga tersedia kolam khusus untuk pengunjung yang ingin berenang. Kolam tersebut dapat digunakan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Selain itu, ada juga tempat khusus bagi pengunjung yang ingin merasakan terapi ikan.
Bagaimana, tertarik untuk datang ke sini juga?Tetap berhati-hati dan tetap patuhi protokol kesehatan ya walaupun tempat ini sekarang cenderung sepi. Jangan lupa patuhi juga aturan di sini, selain jangan berenang di Danau Biru, katanya dilarang juga datang pada hari Selasa dan Jumat serta jangan berbicara kasar dan sombong. Jangan membuang sampah sembarangan. Terutama puntung rokok yang masih ditemukan berserakan di bebatuan di sekitar danau.
(Dikutip dari berbagai sumber)
0 Comments