“Strategi dan kiat masa pandemi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa harus diciptakan metode pembelajaran yang interaktif dengan menggunakan aplikasi yang mudah dilaksanakan oleh siswa dan guru seperti Classroom, Kahoot dan lain-lain.,” kata Jongmi Sudrajat,S.pd SD.,MM.pd., Ketua PGRI terpilih Kecamatan Ciampel periode 2021 -2025 kepada Sahabat Tintaemas.co.id, setelah acara pelantikan di SMPN 2 Ciampel Karawang pada Selasa (24/08/2021).
Jongmi Sudrajat juga menyatakan memang banyak terdapat tantangan dengan sistem belajar daring, terutama dampak psikologis bagi anak-anak yang terbiasa dengan sistem pendidikan tatap muka.
“Peran guru sesungguhnya tak akan tergantikan oleh sistem apapun di dunia pendidikan, terutama penanaman aspek sikap. Karenanya PGRI Kecamatan Ciampel ke depan memiliki rencana program yang diharapkan bisa memberi dampak positif terkait hasil pembelajaran dan psikologis,” imbuh Jongmi.
“Hingga saat ini di kecamatan Ciampel memang belum pernah dilakukan survei terhadap para siswa dan guru terkait seberapa jauh pemahaman siswa atas materi yang disampaikan secara daring, dibanding tatap muka,” kata Jongmi menambahkan.
Menurut Jongmi, sejumlah faktor menjadi kendala, diantaranya keterbatasan ruang dan gerak, yang membawa pengaruh dalam penerimaan pemahaman materi para siswa, yang juga berdampak pada kinerja guru.
Oleh karena itu, memasuki bulan ke 16 pandemi covid 19, yang menyebabkan sistem pendidikan tatap muka diubah menjadi daring, Jongmi mengambil langkah untuk mengatasinya dengan “Sistem Ruling” (Guru Keliling) ke Tempat Kegiatan Belajar (TKB). TKB akan berlokasi di rumah masing-masing dengan jumlah peserta didik maksimal 6 orang dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Kami juga berharap bisa memaksimalkan media elektronik lokal baik radio maupun televisi, sebagai sarana pembelajaran jarak jauh yang lebih menghibur dan edukatif, tentunya tetap dengan pengawasan orang tua,” pungkas Jongmi mengakhiri perbincangan. (Imar)
0 Comments