“berulang kali aku tak pernah pahami lalaki”, katamu menutup bicara dan kau bantingkan amarahmu di hadapanku.
Untung kau sudah menjadi boneka, tak perlu aku tanggapi emosimu.
“berulang kali aku tak pernah pahami lalaki”, katamu menutup bicara dan kau bantingkan amarahmu di hadapanku.
Untung kau sudah menjadi boneka, tak perlu aku tanggapi emosimu.
0 Comments