Bumimu kian panas saja
Intinya bagai telah menahan beban seberat-beratnya dan tinggal menunggu
waktu kapan memuntahkannya
Langitmu bak mendung di lubang hati, mewakilkan setiap kesedihan
siapapun yang kehilangan
Ia cukup Arif tentang ini
Sebab jutaan dimensi telah ia lalui
Mungkin ini adalah masa baginya mencolokkan warna pekat kesedihan dan
aroma pekat kenestapaan
Kesedihan akan banyaknya jumlah kehilangan dan kenestapaan akan suramnya
era pasar bebas
Ah, terasa naif kusebut istilah itu
Pasar bebas yang membelenggu kebebasan
Bukan jatahku membahasnya
Rasakan…
Angin pun bertiup diam-diam
Seakan tak mau terdengar atau tertangkap langkahnya
Atau saking lemahnya deru angin akibat lemahnya hati setiap jiwa yang ia
lalui?
Atau hanya aku saja yang merasakannya se-lesu ini sebab lesunya rasaku
Oh, Sang Penggenggam Kehidupan…
Oh, Sang Penguasa Ekspresi
Sang Sutradara Pawayangan Kehidupan…
Inikah tanda-tanda sudah rentanya zaman?
Tolong kami,
Bagaimana caranya menghalau segala bentuk kebebasan yang teramat
membelenggu ini?
Allah, tolong kami sebagai bangsa besar namun lemah ini… Tiada daya
upaya selain Kuasa-Mu, Yaa Rabb…
0 Comments