Pembelajaran bagi siswa-siswi di sekolah selama masa pandemi covid-19 banyak menemukan kendala. Selain dialami oleh siswa, kesulitan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga dialami oleh guru di sekolah terutama dalam hal pengawasan. Mulai dari sekolah tingkat dasar, SLTP hingga SLTA.
Selain rapat-rapat koordinasi dengan seluruh Dewan Guru dan Bidang Penjamin Mutu Pesantren Tebuireng, Hadi Mulyono, S.Pd Kepala SMK Khoiriyah Hasyim sebagai salah satu unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng juga mendukung pembuatan angket, berupa quisioner yang dilaksanakan oleh Waka Kurikulum.
Ditemui di ruang kerjanya Fery Sriafandi, S.Kom, Waka Kurikulum SMK Khoiriyah Hasyim menyampaikan bahwa angket ini adalah salah satu upaya mencari data untuk mengoptimalkan pembelajaran daring yang dilakukan sekolah kepada siswa. Angket diberikan kepada guru untuk menjawab sesuai yang diinginkan dan bertujuan untuk kepentingan penelitian ilmiah semata.
Setiap guru dapat memberikan tanda cheklist pada salah satu pilihan di google form yang dikirim melalui WA. Sebanyak 22 pertanyaan diajukan, seperti contoh: apakah sekolah membuat perencanaan program tahunan supervisi pembelajaran? Pada pertanyaan ini memperoleh tanggapan Sangat Setuju hingga 75% dari keseluruhan peserta quis.
Pertanyaan kepala sekolah mengemukakan sasaran-sasaran yang jelas sebelum melaksanakan supervisi, memperoleh jawaban Sangat Setuju hingga 70%. Kepala Sekolah melakukan classroom observation (observasi kelas yang tujuannya adalah untuk memperoleh data objektif aspek-aspek situasi pembelajaran) mendapat jawaban Setuju 80%.
Kepala sekolah melaksanakan diskusi kelompok guna meningkatkan mutu pembelajaran, mengajak guru-guru untuk mempelajari proses pembelajaran (studi banding) ke sekolah unggulan, melaksanakan pelatihan peningkatan mutu pembelajaran (In House Training/IHT) memperoleh jawaban Setuju hingga 80% dari seluruh peserta. Selain itu dilakukan pendekatan kepada guru-guru seperti dalam beberapa pertanyaan: Apakah kepala sekolah melakukan pembinaan sesuai dengan hasil penilaian, memperoleh jawaban Sangat Setuju hingga 80%.
Untuk memperoleh data tentang partisipasi siswa dalam pembelajaran daring, angket juga memuat pertanyaan apakah siswa menggunakan pembelajaran online dengan lebih efektif mendapat tanggapan 35% peserta. Sedangkan siswa setuju melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi, dapat memahami materi melalui pembelajaran online daring serta dapat mengoperasikan aplikasi pembelajaran online mendapat jawaban Setuju hingga 50%.
Waka Kurikulum yang pernah terlibat dalam pembuatan film dokumenter Jejak Langkah Dua Ulama ini berharap pandemi covid-19 segera selesai dari Indonesia.
Jombang, 24 Juli 2021
Mansyur
Alhamdulillah, demikianlah adanya, saya sebagai guru merasakan bagaimana pengajaran daring sangat rumit dan banyak faktor yang menghalangi. sehingga pembelajaran daring kurang membuat anak menjadi mengerti