Politisi dan pendiri bangsa kita seperti Tjokro, Sukarno, Hatta, Syahrir, Tan, Agus Salim, dan lain-lain, semua secara terang-terangan berani mengatakan bahwa sistem kapitalisme dan kapitalis itu jahat! Zondig! Mereka membencinya setengah mati! Mereka juga memeranginya.
Padahal sistem kapitalisme pada waktu itu belum separah dan semasif sekarang ini. Kerusakan alam yang ditimbulkan, kesenjangan sosial ekonomi, tidak separah saat ini.
Saat ini, ruang hidup rakyat kecil diambil semua. Di atas berkongkalikong merampas ekonomi secara besar-besaran, di bawah disuruh bersaing di ruang-ruang hidup yang sempit sampai berdarah-darah.
Keringat, darah, air mata dan nyawa pejuang republik ini melayang agar terbebas dari para kapitalis yang menindas. Tapi hari ini para kapitalis itu justru telah merebut ruang hidup rakyat dan negara ini.
Inikah yang disebut oleh Bung Karno sebagai “duduk manis di pangkuan kapitalisme?”.
Tidak! Kita tidak sedang duduk manis di pangkuan kapitalisme! Tapi kita semua sedang melayani kapitalisme itu. Menghidupinya!
Kita saat ini juga hanya jadi sekrup kepentingan kapitalisme besar dari bangsa lain, masuk dalam jebakan utang haram yang hanya bisa kita gunakan untuk dukung investasi asing yang mengeruk sumber daya alam, menyerobot tanah dan ruang hidup rakyat, dan menjebak kita agar menggantungkan apa yang kita makan kepada mereka.
Bung Hatta benar, lebih baik ditenggelamkan saja bangsa ini ke dasar lautan kalau hanya jadi bangsa bayang-bayang bangsa lain… bangsa gedibal bangsa lain! Budak bangsa lain!
Purtorico, 10 Nopember 2021
0 Comments