Ditipu Investasi Crypto Asing?

by | Sep 7, 2021 | Pojok

Banyak yang tergiur mendapatkan uang dan laba cepat dengan investasi uang crypto yang ditawarkan dengan berbagai cara. Ada banyak yang berhasil tapi tidak sedikit yang akhirnya gigit jari karena tertipu. Bukannya mendapatkan untung, malah uang yang sudah diinvestasikan melayang lenyap entah ke mana. Mau menuntut ke mana pun tidak tahu, dan tidak ada pihak yang bertanggung jawab. Lantas bagaimana?!

Bukan hanya soal uang crypto, banyak juga investor yang tertipu di investasi saham, pasar komoditi, dan pasar uang. Biasanya, mereka yang tertipu justru bukan yang memiliki dana cukup besar untuk investasi dan tidak memiliki akses serta informasi yang cukup. “Ikut-ikutan, trend, dan mudah percaya apa kata teman/orang bahkan keluarga,” dengan bermimpi hasil iming-iming, akhirnya banyak yang tertipu. Ini sudah bukan “barang baru”, dari sejak ada bursa pun sudah terjadi. Bedanya, semakin meluas dan sulit untuk dihentikan, perlu kesadaran dan ilmu yang dikuasai oleh masing-masing bila tidak ingin tertipu.

Uang crypto atau koin crypto, ada sejak munculnya teknologi blockchain (desentralisasi). Bitcoin adalah produk koin/uang crypto pertama yang dihadirkan di dunia ini, yang kemudian berkembang pesat lagi sejak hadir dompet digital (e-wallet) yang memudahkan siapapun untuk bertransaksi, tanpa harus melalui sistem perbankan. Kehadirannya membuat gempar dunia, sebab teknologi blockchain ini memang merupakan teknologi yang dianggap disruptive di era industri 4.0 dan mampu membuat perubahan di sistem ekonomi dan perbankan dunia. Kini ada lebih dari 5000 jenis uang crypto yang beredar di dunia, hanya ratusan yang masuk ke dalam bursa pasar uang crypto.

Bila uang kartal dicetak berdasarkan emas sebagai jaminan dan diperjualbelikan di bursa uang, saham dijual di bursa dengan jaminan kepemilikan saham, komoditi dijual di pasar komoditi dengan jaminan komoditi itu sendiri, lantas uang crypto atau koin ini apa jaminannya?!

Teknologi blockchain memberikan kesempatan kepada siapapun untuk membuat uang crypto sendiri, menentukan jumlah yang beredar, berdasarkan jaminan dan nilai proyek yang diajukan. Uang crypto ini sendiri diedarkan dan diperjualbelikan setelah melakukan Initial Coin Offering (ICO) yang mirip dengan IPO alias go public, dan diedarkan dengan berbagai macam cara. Peredaran dan penjualannya merupakan cara untuk melakukan crowd funding atau pengumpulan dana dari masyarakat untuk mendanai proyek/program. Mengingat jumlahnya terbatas maka sesuai dengan prinsip ekonomi supply demand, maka diasumsikan akan terus naik nilainya setelah kurun waktu tertentu. Transaksi ini dapat dilakukan di pasar uang crypto atau crypto market.

Sayangnya, tidak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa koin atau uang crypto yang diedarkan dan dijual berdasarkan proyek/program yang real atau sekedar hanya proposal saja. Tidak ada jaminan juga bahwa akan berhasil atau tidak. Mudah saja, kok, membuatnya selama mengerti teknologi tersebut dan mampu meyakinkan masyarakat luas. Jika yang membuat ternyata penipu, tidak bertanggung jawab, program/proyeknya palsu atau gagal, maka nasib investor pun jadi tidak jelas. Bisa lenyap semua dana yang dinvestasikan, mengingat pula banyak yang beredar tanpa jaminan dari pemerintah manapun termasuk transaksinya sendiri.

Pasar uang crypto ini sendiri pada akhirnya juga tidak ada bedanya dengan yang lain, sebab amat sangat tergantung pada “permainan” para investor besar. Sistem desentralisasi yang diterapkan oleh teknologi blockchain ini pun akhirnya hanya sebatas “permainan kapitalis gaya baru”, menurut saya pribadi. Meskipun teknologi ini sangat demokratis dan terbuka, tetapi bila tidak dipahami dengan baik dan serius, maka bisa dijadikan sarana untuk meraup keuntungan dengan cara-cara yang tidak baik oleh pihak-pihak yang sulit juga untuk diketahui. Siapapun bisa menjadi apapun di dalam “dunia digital”.

Lebih baik belajar dulu perlahan-lahan dan jangan pernah berpikir bisa meraih uang atau laba instant. Perjuangan selalu butuh proses dan waktu. Lebih baik sedia payung sebelum hujan daripada tidak sabar menerobos hujan lalu terperosok di lubang banjir. Bagaimana bila sudah terlanjur?! Lupakan, ikhlaskan, bangkit lagi dengan niat dan usaha yang bukan hanya baik, tapi benar dengan lebih berhati-hati.

Bandung, 5 September 2021
Mariska Lubis, S.E., M.Int.S.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This