rajin pangkal pandai begitulah bunyinya
tujuan pendidikan nasioal katanya meningkatkan iman dan takwa
kurikulum yang baru katanya pendidikan berbasis karakter
ini lucu sebenarnya
ketika visi terbentuk berati ada hal yang hendak dicapai
namun saat ini belum diraih
ketika tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan iman dan takwa
serta kurikulum menekankan pada pembentukan karakter
apakah peserta didik hari ini sudah kehilangan keimanan dan ketakwaan?
apakah murid dan siswa hari ini sudah tidak berkarakter?
haha ini bisa kita sedikit adu domba
sering kali ketika seorang siswa langganan BK
orang tua dan guru suka debat kusir tentang siapa yang salah mendidik
“katanya berbasis karakter, tapi siswa berandalan”
“kan sekolah pertama itu orang tua, kenapa tidak ditanamkan budi pekerti sejak kecil”
nah loh
tidak semua dari kita mau mengakui kesalahan lalu belajar darinya
kita lebih biasa menyalahkan orang lain
loh ko biasa? ya karena diajarkan sejak dini
coba kalo anak kecil jatuh tersandung
yang dinasehati anaknya atau malah lantainya yang dimarahi?
bukan masalah sok tahu tentang anak
tapi kita smua juga tahu, anak adalah perekam handal
jadi istilah buah tidak jatuh jauh dari pohonnya itu bukan mengarah pada perangai orang tua
tapi bagaimana orang tua menanamkan sesuatu pada anaknya, sadar tidak sadar
sering kali pelajar penikmat surat peringatan dari sekolah eksistensinya seperti dihilangkan oleh wali dan sekolah
merangkul siswa yang membutuhkan perhatian lebih serasa hanya membuang waktu dengan bilang “dia dikasih tahu juga sulit”
aku ingin menyerah menjadi visi kita masing – masing
agar tertanam dalam diri kita bahwa kita belum pernah menyerah dalam menyampaikan kebaikan sampai hari ini
0 Comments