Kuredam amuk imajiku membangun dinding
Sebab sepiring nasi tanpa lauk tengah tak berarti
Siapa yang akan bangkit ketika lelah membungkus sekujur badan
Imajiku tentang batu kutanam dalam
Sebab tak cukup penuhi dasar yang begitu kokoh
Biarkan batu-batu itu berserakan
Jejak bumi telah hapus
Rawa tinggal peradaban
Hidup bagai berkaca pada lumpur
Diam bersimpuh dalam qoda’ dan qodarNya
Membaca tasbih, tahlil dan tahmid ternyata masih begitu indah
Ruang kosongku kuisi perlahan dengan dzikir
Mencapai ridloMu dengan segenap pengharapan
Aku lahir atas kehendakMu
0 Comments