Bung Hatta, Pemimpin Pemikir Sejati

Sep 20, 2021 | Opini

Selain untuk menutupi aurat dan melindungi tubuh, pakain juga mempunyai fungsi lainnya, seperti untuk menjaga penampilan, bahkan menjadi simbol dari suku tertentu.

Kebanyakan orang jika bertemu dengan seseorang yang belum mereka kenal, maka mata mereka akan tertuju pada penampilan dan pakaian yang dikenakan oleh orang yang dilihatnya. Bahkan kadang setelah melihat pakaian mereka, muncullah penilaian terhadap orang yang dilihatnya tersebut dan tidak peduli apakah penilaian itu benar atau salah.

Teringat tentang tulisan yang dibagikan oleh Ketua DPP IKB Alumni Universitas Bung Hatta (IKB Alumni UBH), Ike Agung di WAG IKB Alumni UBH Bungo yang berjudul “Bung Hatta, Ulama Tanpa Panggilan “Ulama”.

Dalam tulisan itu diceritakan tentang kebiasaan Bung Hatta yang memakai tiga macam pakaian dalam menghadiri acara resmi atau acara keramaian. Tiga pakaian tersebut, yaitu pakaian warna putih, jas dan batik. Khusus untuk pakaian batik, Bung Hatta rutin memakainya setelah mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden tahun 1965.

Dan pada tulisan tersebut juga mengisahkan tentang Bung Hatta sebagai pendidik yang suka menulis. Banyak karya tulis Bung Hatta yang menjadi pedoman dan inspirasi bagi orang lain. Bung Hatta suka menulis sejak beliau masih berusia 19 tahun.

Bung Hatta salah seorang tokoh Minangkabau yang hidup dan tumbuh di masa-masa konflik tapi juga harmoni, yang membuahkan kemajuan berfikir. Ditambah lagi dengan kondisi masyarakat Minangkabau waktu itu sedang “hangat-hangatnya” dalam berpolitik. Orang Minang waktu itu ada yang berhaluan “kanan” dan ada pula yang berhaluan “kiri”. Tapi semua bisa terkendali, karena perbedaan akan dilawan dengan cara beradab, beretika dan berkelas. Misalnya ada yang disampaikan melalui tulisan (media atau buku), dan itu berlawanan sengan pemikiran yang lain, maka akan dibalas juga dengan tulisan, bukan dengan cara mengandalkan kekuasaan atau melakukan aksi. Jadi untuk mereka yang selalu menggaungkan tentang toleransi, mungkin harus banyak belajar pada orang Minang. Dan sudah diperlihatkan dengan jelas dalam sejarah, salah satunya oleh Bung Hatta.

Kembali lagi pada cerita tentang tulisan yang dibagikan oleh Ike Agung tadi. Dalam tulisan tersebut juga menceritakan bahwa Bung Hatta adalah orang yang cerdas, suka membaca buku. Baik buku ekonomi, hukum, tata negara, politik luar negeri, filsafat hingga buku agama. Karena itu banyak tulisan beliau memberikan solusi terhadap suatu permasalahan dengan penjelasan dan argumen yang kuat, yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Untuk yang behubungan dengan agama (Islam), Bung Hatta mungkin sudah seperti ulama. Namun panggilan ulama itu yang tidak melekat pada diri beliau dan beliau juga tidak memakai pakaian seperti para ulama yang biasa kita lihat. Dari tulisan-tulisan beliau yang membahas suatu tema dari sudut pandang Islam, sangat nampak jelas dan berdasarkan dengan dalil yang kuat (Al Quran dan Hadis). Selain itu, Bung Hatta juga mengimplementasikan ajaran Islam melalui perbuatan, tingkah laku. Beliau orang yang saleh dan muslih.

Bung Hatta terkenal jujur. Saking jujurnya, beliau tidak menggunakan fasiltas negara untuk kepentingan pribadi, walaupun sebenarnya ada hak beliau sebagai pejabat pemerintahan. Dan pada saat beliau mulai berseberangan dengan Bung Karno, beliau masih berusaha mengingatkan Bung Karno dengan berkirim surat. Karena tidak ada tanggapan dari Bung Karno, barulah beliau bersikap tegas, tapi tetap santun. Dan setiap surat yang beliau kirim, tidak pernah beliau umbar ke khalayak ramai.

Ya, itulah Bung Hatta, ulama tanpa panggilan “Ulama”. Tulisan yang mengisahkan sebagian kecil tentang Bung Hatta. Semoga kerinduan akan sifat dan perbuatan pemimpin seperti Bung Hatta akan terwujud.

Ayo, Bung Hatta-Bung Hatta muda tinggikan Iptekmu tapi jangan lupakan imtaqmu.

Bungo, 17 September 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This