Brahmadewa & Laraswati: Kisah Awalan

Oct 24, 2021 | Puisi

Ketika langit terbuka dan sinar terang menyentuh hingga pusat bumi.

Laraswati: Kurentangkan jiwa ragaku dengan telanjang,
Di atas bunga-bunga berkupu-kupu terbang,
Dikucuri basah air emas yang tertiup belaian asmara bumi dan langit,
Hanya untuk menantikan kehadiran setitik cinta di hatimu.

Brahmadewa: Dibusungkan dada, belalah terurai lembaran cinta
Diteteskan di lembaran daun emas, warna cahaya berkilauan
Terhembus angin sepoi basah, dipandangi mata suci. Cinta sudah tergali, tutuplah dengan cinta sejati.

Berlian aura bumi dan langit,
terisi dan diisi kasih dan cinta putra-putri. Setangkai terikat sepenuh hati. Kedua belah tangan disatukan tanpa suara dan kata. Semesta menjadi saksi.

Laraswati: Aku mencintaimu dengan sederhana,
Tanpa ada syarat dan harap,
Kuberikan di sekujur langit dan samudra,
Agar cinta kita senantiasa abadi.

Brahmadewa: Mencintai terpatri di hati, saksi bumi dan langit. Dengan kerendahan hati, tali ikatan suci, bagai selembar kertas putih.

Laraswati: Jangan kau minta yang tak kupunya,
Sebab aku tak mampu,
Cemburu pun aku tiada daya,
Sebutir salju hatiku semua untukmu…

Brahmadewa: Jangan kau beri, apa yang engkau tidak miliki,
Berilah dengan kasih sayang dan cintamu,
Kita sama-sama tidak punya apa-apa, yang ada hanyalah kelembutan hati.

Alam semesta yang selama ini menanti hadirnya cinta pun tersenyum, bersama hadirnya purnama dan bintang yang bernyanyi. Seisinya bersujud kecuali mereka yang terhina.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This