Lihat, wajah-wajah yang dirias dengan maninya sendiri
Mendulang sesuap nafsu berpena agama
Menuang hasrat pada selangkangan; menyalahkan mereka yang kalian anggap sasaran
Perempuan-perempuan membunting, dirampas seperempat masanya
Mengasuh bayi-bayi yang kehilangan
diabaikan
O, menyesal katamu?
Katakan itu setelah gada neraka menembus zakar
Melumat dosa manis yang kalian suka
Dan kalian bersembunyi di balik ampunan-Nya
Lantas melupa bahwa kelak mendapat murka-Nya
Jangan lagi kalian sentuh perempuan-perempuan
Dengan tangan kotor jahanam
Meraba-raba pecahan kaca dari masa-masa
Tak jauh berbeda di bangku pendidikan
Wajah-wajah cabul meriang di sela-sela pelajaran
Menjelma setan yang unggul karena kedudukan
Maka dari itu kalian bungkam korban-korban
Menghunjam mereka dengan ancaman
O, menyedihkan!
Kasus-kasus dibiarkan
Dan korban-korban kehilangan kepercayaan
Lantas pada siapa mereka mengadu?
Apalah keadilan yang lesu dipasung kebobrokan.
Biadab.
Pandanwangi, Desember 21
0 Comments