Berkarakter di Zaman Canggih

Dec 2, 2021 | Essai

Karakter adalah budi pekerti, merupakan hakekat batin seseorang, yang mempengaruhi segala pikiran, perilaku, watak dan kepribadian. Karakter merupakan nilai khas, yang akan tercermin dalam semua perilaku manusia sehari-hari. Sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia memiliki ciri khas,salah satunya adalah karakter. Karakter bangsa Indonesia tercermin dari perilaku masyarakatnya. Diantaranya adalah gotong-royong, dari berbagai daerah di Indonesia, masyarakat memiliki kebiasaan gotong-royong yang berbeda-beda. Gotong-royong adalah bentuk bekerja secara bersama tanpa mengharap imbalan berupa upah. Gotong-royong dapat mempererat tali silaturokhmi dan persaudaraan.

Karakter sendiri merupakan fondasi suatu bangsa. Negara yang kuat adalah bangsa yang masyarakatnya memiliki karakter kuat, sehingga bangsa tersebut dapat “bertahan” bahkan di era sekarang ini. Penguatan pendidikan karakter dilakukan oleh lembaga pendidikan, formal dan nonformal. Selain itu, keluarga dan masyarakat memgang peran yang sama pentingnya. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan pendidikan, baik pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, maupun masyarakat. Pendidikan karakter telah menjadi bagian penting dalam pembentukan generasi yang berkualitas. Merupakan salah satu sarana untuk membimbing seseorang menjadi pribadi yang baik, sehingga mampu menyaring segala pengaruh negatif.

Di era yang pelik sekarang ini, pendidikan karakter sangat penting dan mutlak diperlukan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda negeri ini. Krisis-krisis tersebut antara lain meningkatnya pergaulan bebas, maraknya kekerasan terhadap anak-anak dan remaja, pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan narkoba, dan pelecehan seksual. Masalah-masalah ini perlu ditangani secara serius oleh semua pihak. Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan karakter dalam keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Saat ini pemerintah sedang menggaungkan tentang Merdeka Belajar, yang berakar dari filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Di dalam merdeka belajar terdapat konsep-konsep tentang karakter, yang sangat penting untuk kondisi zaman saat ini. Kemajuan zaman dan teknologi telah melunturkan nilai-nilai karakter bangsa. Memang tidak seluruhnya hilang, namun banyak nilai-nilai karakter yang sudah mulai ditinggalkan, dengan dalih ketinggalan zaman, kuno. Sebagai contoh nilai kebersamaan dalam bermain. Sebelum ditemukannya alat komunikasi multi fungsi yang canggih, yaitu handphone, anak-anak bermain dengan permainan tradisional yang syarat nilai, misalnya permainan “gobak sodor”. Dalam permainan yang dimainkan secara tim ini diperlukan kerjasama dan kekompakan. Di sini terdapat nilai kebersamaan. Bagaimana dengan permainan di zaman canggih sekarang ini? Anak-anak disuguhi permainan-permainan modern melalui aplikasi, yang cenderung mengajarkan tentang kekerasan, ambisi, egoisme, dan individualis. Parahnya lagi, orang tua justru mengenalkan anak-anak mereka yang masih balita dengan gadget, dan permainan-permainan di dalamnya yang sebenarnya bukan untuk konsumsi mereka. Tidak sedikit orang tua yang bangga karena anak balitanya piawai dalam memainkan gadget mereka, padahal sebenarnya belum waktunya. Semestinya anak-anak balita diperkenalkan dengan permainan-permainan yang mengajarkan tentang kasih sayang, sosialisasi, dan permainan positif lainnya yang membangun karakter mereka. Kita memang harus melek teknologi, tetapi janganlah teknologi menghilangkan nilai-nilai karakter bangsa yang luhur.

Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk negara yang tangguh dengan warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, menghormati keberagaman bangsa, gotong-royong, kreatif, mampu bekerjasama, dan mandiri. Sudah menjadi tugas guru untuk mewujudkannya. Tetapi peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah mutlak diperlukan.

Ponorogo, 27 November 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This