Orang pintar sih banyak di negeri kita. Orang yang makan sekolahan tinggi-tinggi banyak. Buktinya banyak bergelar doktor dan master. Tapi jadi orang pintar belum tentu jadi orang bijaksana. Orang yang wise, orang Inggris bilang. Lantas apa sih orang bijaksana itu?
Orang bijak biasanya tetap tenang dalam keadaan krisis. Ketika memandang adanya krisis, bisa segera mengambil jarak dan mampu melihat gambaran besar dari sebuah suatu masalah.
Orang bijak tidak lantas gelisah atau galau ketika dihadapkan pada ketidakpastian maupun kekacauan. Artinya tetap optimis, tetap semangat. Punya keyakinan bahwa serumit apapun masalah yang sedang membelit, pasti ada solusinya. Sehingga punya tenggang-rasa menghadapi ketidakpastian bahkan kekacauan.
Orang bijak punya kemampuan untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah.
Orang bijak selalu mempertimbangkan sebuah gagasan alternatif karena dia tahu tata dunia yang sekuat apapun hakekatnya hasil karya gagasan, konsep dan pikiran manusia. Sehingga bersifat dinamis dan potensial untuk berubah. Maka orang bijak mampu merasakan adanya pergolakan zaman.
Singkat cerita, kebijaksanaan atau bisa juga berarti kearifan, bukan kepintaran, melainkan kecerdasan yang lahir setelah berenang dalam pengalaman panjang, ketika merenung dan merasakan laku perbuatan yang dijalani melalui perkembangan waktu. Sehingga menyadari bahwa manusia selain berurusan dengan ruang dan waktu, juga berurusan dengan probabilitas. Berbagai kemungkinan baru yang tak terduga di masa depan.
Beda Orang Bijak dan Orang Pintar

0 Comments