Kulihat daun menguning berguguran.
Kudengar kicau burung bersahutan.
Namun… mengapa langit tak juga terang?
Bertahun tahun aku rindukan
Kedamaian pada sumber kehidupan.
Di bawah rezim penjilat meregang urat
Aku terjatuh, terkapar, dan hampir mati.
Kau hadir bangkitkan mimpi
Yang dibilang mati suri.
Kau balut luka menganga
Disetiap rasa tak bertepi.
Kini… penjilat itu telah pergi.
Tapi… mengapa goresan luka itu
Masih tertinggal di sini?
Sahabatku, karibku, rinduku
Bantu aku tuk menghapus luka teramat jeru.
Pandemi covid nineteen
Membuat jarak temu antara kita.
Bila nanti saat temu tiba
Kuharap kau ada di sana
Untuk aku dengan segala rasa.
Mantap. Selamat Bu Hanani. Terima kasih inspirasinya