Aksi Bersama Rakyat Memperingati Hari Pahlawan di Jakarta

Nov 11, 2021 | Warta Berita

Pada peringatan hari pahlawan kemarin (10/11/2021) sejumlah elemen masyarakat Jakarta dan sekitarnya mengadakan orasi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta. Kaum buruh dari berbagai daerah di sekeliling Jakarta yang bergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak yang dikoordinir Daeng Wahidin sebagai Presiden PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia), hadir juga FSP LEM SPSI dari Karawang.

Bahkan organisasi buruh dari tingkat perusahaan, PPMI PT. Dantosan Precon Perkasa, justru tampak dominan berperan memfasilitasi acara peringatan bersama hari pahlawan tahun ini.

Tentu saja yang menarik kehadiran mahasiswa yang kini mau membaur bersama dengan Emak-emak dari Aspirasi pimpinan Bunda Wati Imhar Burhanudin juga menyampaikan orasi tentang kondisi Indonesia hari ini yang gawat dari kebangkrutan. Meski begitu, toh ada juga peserta Emak-emak asal Solo yang sengaja datang bergabung untuk mengurai kegundahan hatinya tentang bangsa dan negara Indonesia yang mengarah pada kehancuran. Karena itu dia mau mengajak Joko Widodo pulang ke Solo, ungkap Bunda Cantik yang merasa representatif mewakili warga masyarakat asli Solo itu.

Menurut Faisal, salah seorang aktivis mahasiswa bahwa pilihan tempat orasi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha ini karena ingin mendekat ke Istana Negara Jakarta, tapi terhalang oleh barikade aparat dan kawat berduri yang memagari Istana agar tak sampai tersentuh oleh para demonstran. Namun suara yang dipekikkan untuk mengoreksi kebobrokan dari pelaksanaan negara dan pemerintah bisa didengar oleh Presiden Joko Widodo supaya dapat membuat kebijakan yang lebih bijak dan berpihak untuk kesejahteraan rakyat, bukan menambah beban rakyat.

Babe Ridwan Saidi pun sebelumnya sudah mengurai masalah PCR yang menjadi beban rakyat itu, katanya patut ditanggung pemerintah karena rakyat seharusnya dapat bantuan dari pemerintah. Tidak justru dijadikan obyekan mencari keuntungan.

Hari ini, kata Eko Sriyanto Galgendu yang juga orasi, sebagai Ketua Umum Forum Lintas Agama dan GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonedia) semua anak bangsa sudah terbukti siap untuk menghibahkan jiwa raganya bagi negeri ini demi dan untuk kehidupan yang lebih baik. Karena itu, dalam konteks kepahlawanan, warisan para pahlawan adalah jasa, bukan hutang-hutang yang akan menjadi beban generasi mendatang, kata Eko Sriyanto Galgendu dalam orasinya yang menggegar.

“Apa warisan yang akan ditinggalkan oleh rezim pada hari ini?”, tanya Eko di depan peserta aksi, maka dengan spontan massa menjawab lantang dengan suara yang keras pula, “hutang, hutang, hutang!!!” kata massa serempak..

Menjelang petang Leus Sunkharisma juga ikut tampil di podium khusus yang dirancang diatas mobil komando Aliansi Rakyat Menggugat itu.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This